Pages

Selasa, 06 Maret 2012

klik disini

pengisian baterai

Pengisian Baterai

Problem terbesar mobil listrik sampai saat ini adalah jarak tempuhnya yang sangat terbatas. Sekali isi baterai hanya bisa untuk menempuh jarak terjauh 160 km. Masalah lain, waktu pengisian yang juga lebih lama dibandingkan dengan mengisi bensin, diesel atau gas. Di samping, infrastruktur atau stasiun pengisiannya masih langkah.

Di Amerika Serikat, saat ini baru ada 5.500 stasiun pengisian baterai dan akan menjadi lima kali lipat pada akhir tahun ini. Kebanyakan stasiun pengisian yang ada sekarang juga dinilai kurang praktis bagi pemilik mobil listrik. Bahkan tempat pengisian cepat dengan arus DC masih sangat langkah. Waktu pengisian 80-100 persen baterai paling tidak membutuhkan waktu setengah jam. Untuk mereka yang melakukan perjalanan jauh bersama keluarga, kondisi sepergti ini tentun saja tidak praktis.

10 kW
Sebenarnya sistem pengisin mobil listrik nirkabel sudah banyak digagas bahkan sudah ada yang menggunakannya. Namun harus dilakukan pada suatu tempat atau sistem hanya memudahkan pemilik mobil tidak harus mencolokkan stop kontak mobil ke rumah atau tempat pengisian.

Versi terbaru yang dikembangkan oleh Universitas Stanford adalah pengisian nirkabel  ketika sedang melaju. Hal ini juga bukan hal yang baru. Di Korea Selatan konsep sudah dicoba. Kendati demikian para periset Universitas Stanford yakin, pengisian nirkabel yang mereka kembangkan akan menjadi kunci masa depan mobil listrik.

Para ahli di Stanford mengatakankan, sistem pengisian yang mereka kembangkan bekerja dengan tenaga lebih besar. Sistem resonansi yang dikembangkan bisa mengirimkan  10 kW tenaga listrik dari sumber dan koil penerima pada mobil yang sedang jalan.

Dikatakan bahwa koil pada sumber listrik yang dipasang dengan posisi  90 derajat membengkok di atas pelat logam, dapat memindahkan tenaga 10 kW kepada koil yang sama di kendaraan dalam jarak 2 meter. Efisiensinya juga diklaim 97 persen, jauh lebih tinggi dari sistem pengisian nirkabel lain yang sudah dikembangkan saat ini. Bahkan, bila rancangannya diperbaiki lagi, efisiensi pengisian Stanford ini semakin efisien lagi.

Para ahli dari perguruan tinggi ternama tersebut saat ini masih melakukan simulasi pada komputer. Para periset telah mematenkan sistem dan rencana selanjutnya tes di laboratorium dan di jalan (kondisi sesungguhnya).

Masih Simulasi
Pada simulasi, diperlihatkan, sistem terdiri dari sederetan koil pengisi listrik yang menyatu pada aspal di permukaan jalan. Nah, koil inilah yang mengisi baterai mobil selama melaju di atasnya.

Richard Sassooon, Managing Director dari Stanford Global Climate dan Energy Project (GCEP) ke Stanford Report menjelaskan, “Aspek yang sangat menarik dari konsep inil, Anda bisa mengemudikan mobil tanpa batas jarak tempuh dan tidak perlu mengisi ulang. Punya energi secukupnya di baterai di akhir perjalanan, setelah itu bisa melanjutkan kembali.”

Dijelaskan pula, sistem magnetik jalan ini tidak hanya membantu jarak tempuh, juga dapat memecahkan masalah secara virtual. Jika suatu hari teknologi ini diimplementasikan pada jalan antar negara dan sebagian besar jalan tol, akan membuat mobil listrik bisa untuk menempuh perjalanan lebih jauh bakan lebih lancar ketimbang mobil bensin.

Saat ini, tim riset Stanford berkolaborasi dengan departemen rekayasa untuk mengetahui kerumitan dan masalah lain dalam merancang jalan dan  pemasangan koil ini. Di samping itu, juga dipastikan, sistem magnetik ini aman terhadap lingkungan sekitarnya dan tidak akan menimbulkann radiasi terhadap manusia atau interferensi elektromagentik yang dapat mengganggu peralatan eletronik di mobil.

sistem efi (electronik fuel injection)


Electronik Fuel Injection (EFI)
Mesin dengan karburator konvensional,jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin diatur oleh karburator.Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah bahan bakar di atur (dikontrol)lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya kesilinder melalui injktor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal(tepat)disesuaikan dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk,kecepatan mesin,temperatur air pendingin,posisi katup throttle pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe,dan kondisi penting lainnya.Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin.Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.
.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtzTkYa_mEAGbXEDAKZYo3F7UGV-N0hPRtnGHRTXl7s1gFREd7fPbZWxKC1IqEpqEulee-MgudpQEIq3R7YqimgT_KFzylfIzurInALjmTwUk6lT1jIqWvbYL6SG0EjAqq47LQtPZiotM/s320/Image6.gif

  • MACAM MACAM SISTEM EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan untuk megontrol penginjeksian baan bakar yang sesuai. Besarnya udara yang dihisap siukur langsung dengan tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI sistem) atau dengan airflow meter pada sistem L-EFI
1) Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)
Sistem D-EFI Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan perhitungan umlah udara yang masuk.Tetapi karena tekanan udara dan jumlah dalam intake manifold tidak dalam konvensi yang tepat,sistem D-EFI tidak begitu akurat dibandingkan dengan sistem L-EFI.
2) Sistem L-EFI
Dalam Sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, aiatem L-EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan sistem D-EFI.
3) SUSUSNAN DASAR SISTEM EFI
Sistem EFI dapat dibagi menjadi 3 sistem fungsional yaitu: sistem bahan bakar(fuel system), sistem induksi udara( air induction system), dan sistem pengontrol elektronik (electronic control system). Sistem EFI terdiri dari sistem injeksi bahan bakar(fuel injection system) dan sistem koreksi injekdi ( injection corrective system).
  • SISTEM BAHAN BAKAR
Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke saringan bahan bakar yang tela disaring dikirim ke injektor dan cold starter injetor.
Tekanan dalam saluran bahan bakar(fuel line)dikontrol oleh preassure regulator.kelebihan bahan bakar dialirkan kembali ketangki melalui return line.getaran pada baan bakar yang disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper.
Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai dengan injection signal dari EFI komputer.Cold star injector menginjeksikan bahan bakar langsung ke air intake chamber saat cuaca dingin sehingga mesin dapat dihidupkan dengan mudah.
  • SISTEM INDUKSI UDARA(AIR INDUCTION SISTEM)
Udara bersih dari saringan udara (air cleaner)masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate,besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber.besarnya udara yang masuk kintake chamber ditentukan oleh lebarnya katup throttle terbuka.Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian keruang bakar(combustion chamber)bila mesin dalam keadaan dingin,air valve megalirkan udara langsung keintake camber dengan membypass throttle.Air valve mengirimkan udara secukupnya keintake chamber untuk menambah putaran sampai fast idle,tanpa memperhatikan apakah throttle dalam keadaan membuka atau tertutup.Jumlah udara yang masuk dideteksi oleh airflow meter (L-EFI) atau dengan manifold preassure sensor(D-EFI)
  • SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Pengontrol Elektronik ( Electronic Control System) termask sensor- sensor ( untuk mendeteksi kondisi kerja mesin) dan komputr yang menentukan ketetapan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai dengan signal yang diterima dari sensor-sensor.
Sensor-sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap, beban mesin, temperatur air pendingin, tempertaur udara, saat akselerasi atau deselerasi kemudain mengirim signal ke komputer. Komputer menghitung dengan tepat jumla penginjeksian bahan bakar atas dasar signal tadi, dan mengirimkan signal penginjeksian yang diperlukan ke injektor-injektor..
Electronikc injektion System pada beberapa mesin dilengkapi dengan tahanan (resistor) dalam injektion sircuitnya untuk mencegah terjadinyapanas dan menstabilkan kerjanya injektor.
Colt star injektor bekerja ketika mesin di star pada saat dingin dan lamanya dikontrol oleh timer switch.Pada sircuit komputer pada system EFI dilengkapi dengan maen relay untuk mencegah turunnya tegangan.Sistem pompa bahan bakar pada sistem EFI juga dilengkapi dengan relay. Relay ini ahkan bekerja ketika mesin berputer dan mematikan pompa pada saat mesin mati.

Komponen-komponen dasar EFI
Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.

1. ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.

2. Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.

3. Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).

4. Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.

5. Inlet Air Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.

6. Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.

7. Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.

8. Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.

9. Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.

10. Fuel Injector / Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.

11. Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.

12. Vehicle-down Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.